TEMBILAHAN (JB)– Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid meninjau rencana pembangunan jalan yang akan menghubungkan Guntung, Simbar, dan Mandah. Jalan sepanjang 70 kilometer ini diharapkan dapat membuka akses bagi masyarakat di wilayah utara Riau yang selama ini masih terpencil dan bergantung pada pasang surut air laut.
“Hari ini saya bersama Pak Bupati dan Kadis PU meninjau rencana pengerjaan jalan Guntung-Simbar-Mandah. Mudah-mudahan proyek ini bisa segera dilanjutkan karena ini merupakan akses yang sangat terpencil di wilayah utara,” ujar Gubri Wahid saat peninjauan di Desa Simbar, Kabupaten Indragiri Hilir, Sabtu (15/3/2025).

Solusi bagi Kendala Transportasi dan Ekonomi
Masyarakat di wilayah ini selama ini mengandalkan jalur air untuk aktivitas sehari-hari, yang sering terhambat saat air laut surut atau ombak besar. Akibatnya, mobilitas warga terganggu dan perekonomian menjadi lambat.
“Jika musim ombak atau air surut, aktivitas mereka terhenti, sehingga ekonomi juga melambat,” kata Gubri.
Keberadaan jalan darat akan menjadi solusi bagi masyarakat, terutama dalam mengangkut hasil pertanian. Wilayah ini dikenal sebagai pusat produksi kelapa berkualitas, namun distribusi hasil panen masih terkendala akibat faktor pasang surut air laut.
“Jika ada akses jalan darat, perekonomian bisa berkembang lebih pesat,” tambahnya.
Pembangunan Bertahap, Target 2026
Rencana pembangunan jalan akan dilakukan dalam dua tahap:
1. Guntung – Simbar sepanjang 35 km
2. Simbar – Mandah sepanjang 35 km
Gubernur menargetkan pada 2026, proyek ini sudah menunjukkan progres yang signifikan.
“Perencanaannya akan disusun secara matang oleh Dinas PU. Saat ini, kami masih dalam tahap awal dengan meninjau langsung kondisi lapangan,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur di daerah terpencil guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. ***