Bagansiapiapi (JB) – Dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-79, Polsek Kubu, Rokan Hilir (Rohil), menggelar Malam Budaya bertajuk *”Membangkitkan Batang Terondam”* pada Jumat malam (4/7/2025). Acara ini menjadi wadah revitalisasi Silat Melayu tradisional, khususnya *Silat 21 Hari* yang berasal dari Kenegerian Kubu.
Silat Melayu sebagai Warisan Budaya

Acara yang digelar di halaman Polsek Kubu ini menampilkan pertunjukan silat dari Kecamatan Kubu dan Kubu Babussalam. Para pesilat, baik guru maupun murid, mengenakan pakaian adat Melayu lengkap, menghadirkan nuansa tradisional yang autentik.
Kapolsek Kubu, Iptu Kodam Firman Sidabutar, SH MH, menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal:
*”Kami ingin generasi muda memahami bahwa silat bukan sekadar bela diri, tetapi juga identitas dan kearifan lokal yang harus dijaga.”*
Silat 21 Hari: Warisan Kesultanan Siak
Silat 21 Hari merupakan warisan budaya Kenegerian Kubu sejak era Kesultanan Siak Sri Indrapura. Silat ini kerap dipentaskan dalam acara penyambutan tamu, pernikahan, dan ritual adat. Dahulu, Kubu dikenal sebagai pusat alim ulama, panglima, dan hulubalang kerajaan yang mahir dalam seni bela diri ini.
Kodam menambahkan:
*”Kami berharap anak-anak yang belajar silat tidak hanya terampil secara fisik, tetapi juga memahami filosofi di baliknya—seperti menghormati alam dan menjaga keseimbangan hidup.”*
Ajakan untuk Melestarikan Adat
Dalam kesempatan itu, Kapolsek juga mengingatkan masyarakat agar tidak kehilangan jati diri Melayu di tengah arus modernisasi:
*”Adat Melayu adalah warisan leluhur. Jangan sampai tergerus zaman tanpa kita sadari.”*
Acara ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana edukasi bagi generasi muda untuk mencintai budaya sendiri. Ke depannya, Polsek Kubu berencana mengadakan pelatihan rutin silat Melayu sebagai bagian dari program pembinaan masyarakat.
Poin Penting:
✔ Revitalisasi Budaya: Acara ini menghidupkan kembali *Silat 21 Hari* yang hampir terlupakan.
✔ Nilai Filosofis: Silat diajarkan bukan hanya sebagai bela diri, tetapi juga cara hidup yang selaras dengan alam.
✔ Peran Polri: Polsek Kubu menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian tradisi lokal.
✔ Generasi Muda: Diharapkan makin banyak pemuda yang tertarik mempelajari silat sebagai warisan budaya.
Dengan digelarnya malam budaya ini, Silat Melayu kembali mendapatkan tempat di hati masyarakat Rohil, sekaligus memperkuat komitmen Polri dalam menjaga khazanah budaya Indonesia.