Jakarta, (JB) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyoroti pentingnya malam dalam tradisi Islam sebagai simbol untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT secara spiritual. Ia mengungkapkan, keheningan malam mendukung refleksi, ibadah, dan kontemplasi secara mendalam. Hal ini ia sampaikan dalam acara Peringatan Isra Mikraj bertema “Membumikan Bahasa Langit: Membincang Kemuliaan Ibadah Salat”, yang berlangsung di Lantai Utama Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (27/1/2025).
Malam: Simbol Keheningan dan Kedamaian
Menag Nasaruddin Umar menegaskan bahwa malam adalah waktu yang penuh makna bagi umat Islam. Dalam Islam, malam merepresentasikan keheningan, kedamaian, dan kerinduan spiritual kepada Sang Pencipta.

“Malam juga bisa berarti keheningan, kesyahduan, kerinduan, dan kedamaian. Suasana kebatinan yang hadir pada malam hari sangat cocok untuk perjalanan spiritual menuju Allah,” tutur Menag.
Ia menjelaskan bahwa suasana malam yang tenang mampu menciptakan lingkungan yang ideal untuk bermunajat dan memperkuat hubungan spiritual.
Isra Mikraj dan Makna Malam
Dalam konteks Isra Mikraj, Menag Nasaruddin Umar menjelaskan alasan mengapa peristiwa penting ini terjadi pada malam hari. Menurutnya, malam melambangkan ketenangan dan konsentrasi yang diperlukan untuk menjalani pengalaman spiritual yang mendalam.
“Kenapa dipilih malam, bukan siang? Karena malam menggambarkan suasana penuh keheningan, yang cocok untuk perjalanan menuju Allah,” ujarnya.
Ia juga menyinggung tentang Lailatul Qadr, malam yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam.
“Lailatul Qadr lebih baik dari seribu bulan. Malam menjadi momen paling nikmat untuk mendekatkan diri kepada Allah,” katanya.
Keutamaan Ibadah di Malam Hari
Lebih lanjut, Menag Nasaruddin mengajak umat Islam untuk memanfaatkan malam sebagai waktu terbaik untuk beribadah. Keheningan malam dianggap mendukung suasana khusyuk yang diperlukan untuk merenungi makna spiritualitas.
“Keheningan malam menciptakan suasana yang mendukung refleksi dan hubungan dengan Allah SWT secara khusyuk,” tambahnya.
Ia berharap, peringatan Isra Mikraj ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk semakin memaknai pentingnya ibadah di malam hari. Dengan begitu, hubungan spiritual dengan Sang Pencipta dapat terjalin lebih dalam.
Makna Isra Mikraj bagi Umat Islam
Isra Mikraj merupakan peristiwa yang menjadi pengingat akan pentingnya ibadah salat. Menurut Menag, salat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga medium untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keheningan malam memberi ruang untuk menghayati esensi ibadah tersebut.
Acara ini diakhiri dengan harapan agar umat Islam dapat memanfaatkan waktu malam sebagai momentum untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT. Melalui keheningan dan kedamaian malam, ibadah dan kontemplasi diharapkan mampu membawa kedamaian hati dan peningkatan spiritual. (DD)