Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita

Anak Coki & Aura Farming: Sensasi Unik Pacu Jalur yang Bikin Dunia Terpukau

badge-check


Anak Coki & Aura Farming: Sensasi Unik Pacu Jalur yang Bikin Dunia Terpukau Perbesar

PEKANBARU – Di tengah riuh tepian Narosa, seorang bocah berusia 9 tahun menari di ujung perahu panjang (jalur) milik tim Putri Anggun Sibiran Tulang. Gerakan spontannya yang penuh karisma tidak hanya memicu sorak penonton, tetapi juga melahirkan tren “Aura Farming” yang mendunia di media sosial.

Fenomena Aura Farming yang Mendunia

Tren yang awalnya populer di TikTok ini menyebar cepat setelah atlet PSG dan maskot AC Milan menirukan gaya khas “anak coki” – sebutan untuk penari cilik di ujung jalur. Video-video viral tersebut telah mencatat jutaan views, mengangkat popularitas Pacu Jalur Kuansing ke panggung internasional.

Raja Muhammad Deprian dari tim juara 2024 menjelaskan:

*”Gerakan mereka spontan, muncul saat tim unggul. Ini hiburan sekaligus penyemangat bagi pendayung yang lelah.”*

Makna Filosofis di Balik Tarian

Bagi masyarakat Kuansing, anak coki bukan sekadar penghibur:

– Simbol semangat dan kemenangan

– Representasi kelincahan dan keberanian

– Penghubung antara tim dengan penonton

Ripaldi, warga Kuantan Mudik, menegaskan:

*”Setiap gerakan mengandung filosofi gotong-royong dan penghormatan pada leluhur. Viralnya tren ini menyemangati kami untuk even Agustus mendatang.”*

Pacu Jalur sebagai Warisan Budaya

Kadispar Riau Roni Rakhmat mengungkapkan kebanggaannya:

– Perahu berukuran 25-40 meter ini diawaki 40-60 pendayung

– Merupakan puncak acara budaya tahunan di Kuansing

– Tahun 2024 diikuti 225 tim dengan hadiah total Rp575 juta

*”Viralnya Aura Farming membuktikan kearifan lokal kita punya daya tarik universal. Ini momentum emas untuk pariwisata Riau,”* tegas Roni.

Dampak Positif bagi Masyarakat

1. **Peningkatan Wisata**: Antusiasme penonton diprediksi meningkat 40% untuk even Agustus 2025

2. **Ekonomi Kreatif**: Munculnya merchandise terkait anak coki

3. **Pelestarian Budaya**: Minat generasi muda belajar menjadi anak coki meningkat

4. **Promosi Global**: Pacu Jalur masuk dalam radar event budaya internasional

Even yang akan digelar 23-26 Agustus 2025 ini diharapkan menjadi ajang pembuktian bahwa tradisi lokal mampu beradaptasi dengan zeitgeist era digital tanpa kehilangan jati diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Gelar Datuk Setia Amanah untuk Kepala Daerah Bersifat Sementara, Hanya Berlaku Masa Jabatan

5 July 2025 - 07:37 WIB

Polsek Kubu Rohil Hidupkan Kembali Silat Melayu dalam Malam Budaya “Membangkitkan Batang Terondam

4 July 2025 - 16:13 WIB

Asy Syifa Kaila Saidah, Siswi SMA Negeri 1 Bengkalis Wakili Riau di Kids Biennale Indonesia 2025

4 July 2025 - 07:42 WIB

Enam Finalis 30 Juz MTQ Riau Bersaing Ketat untuk Wakili Provinsi di Tingkat Nasional 

3 July 2025 - 10:27 WIB

Rutan Pekanbaru Ubah Lahan Tidur Jadi Kebun Produktif, Libatkan Warga Binaan

3 July 2025 - 10:06 WIB

Trending on Berita