Pangkalpinang (JB)- Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun tiga kawasan pelestarian penyu sisik guna melindungi dan melestarikan populasi jenis penyu itu di Negeri Laskar Pelangi.
“Kawasan pelestarian penyu sisik ini untuk memperkuat ekosistem laut yang sehat dan berkelanjutan,” kata Kabid PPKLH Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Belitung Luthfie Avian saat menghadiri pelepasliaran 74 ekor tukik penyu sisik di Pantai Tanjung Kelayang, Belitung, Sabtu.
Ia mengapresiasi kegiatan pelepasliaran tukik penyu sisik di Pantai Tanjung Kelayang yang dilakukan PT Timah Tbk bersama Group MIND ID yaitu PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Freeport Indonesia, dan PT Vale Indonesia.
“Semoga kegiatan ini terus dilakukan untuk pelestarian penyu di Belitung ini,” ujarnya.
Ia menyatakan guna melestarikan penyu sisik DLH Belitung telah membangun tiga kawasan pelestarian yaitu di Pantai Tanjung Kelayang, Selat Nasik Pulau Kimar, dan di Desa Mentigih Pulau Pasar.
“Kawasan ini tempat bertelur dan pembesaran tukik penyu sisik. Sebelumnya tukik-tukik penyu sisik ini ditangkarkan dan setelah besar baru dilepasliarkan ke laut,” katanya.
Kepala Resor Konservasi Eksitu Wilayah XIII Belitung Junaidi menambahkan, penyu sisik adalah salah satu jenis penyu yang sering ditemukan di perairan Belitung dan dilindungi oleh undang-undang.
“Harapan kami pelepasliaran tukik ini dapat melestarikan populasi penyu di alam, khususnya di perairan Belitung,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat tidak membuang sampah ke laut dan tidak mengambil atau mengonsumsi telur penyu guna menjaga populasinya.
“Keberadaan penyu sangat penting bagi keberlanjutan ekosistem laut dan konservasi harus melibatkan banyak pihak karena menjaga satwa liar adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya. (N)
