PEKANBARU (JB) – Pemerintah Provinsi Riau terus mempercepat upaya rehabilitasi ekosistem mangrove melalui program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR), bagian dari program nasional yang diinisiasi oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Manager M4CR Riau, Arif Fahrurrozi, menjelaskan bahwa program ini mencakup empat provinsi, termasuk Riau.

“Target kami merehabilitasi 7.498 hektare mangrove. Hingga Desember 2024, kami telah mengidentifikasi calon lokasi dan pelaksana di tujuh kabupaten/kota, yaitu Indragiri Hilir (Inhil), Rokan Hilir (Rohil), Kepulauan Meranti, Pelalawan, Bengkalis, Dumai, dan Siak,” ujar Arif.
Ia menambahkan, hingga akhir tahun 2024, Riau ditargetkan menyelesaikan rehabilitasi di lahan seluas 5.000 hektare. Selama tujuh bulan pertama, pihaknya telah mengidentifikasi lokasi prioritas di tujuh kabupaten dan melaksanakan sosialisasi dengan forkopimda setempat.
“Proses penanaman sudah dimulai di Kabupaten Indragiri Hilir dan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2024. Penanaman di enam kabupaten lainnya akan dimulai pada awal 2025, karena program ini berlangsung hingga 2027,” jelasnya.
Selain itu, koordinasi intensif juga dilakukan dengan pemerintah kabupaten, TNI, Polri, dan stakeholder lainnya untuk mendukung kelancaran program M4CR di Riau.
“Selain fokus pada rehabilitasi mangrove, kami juga mendorong penguatan kelembagaan, pembentukan kelompok masyarakat, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program pengembangan usaha. Kelompok masyarakat yang berhasil melakukan rehabilitasi mangrove akan mendapat hibah terarah dengan pendampingan,” tambah Arif.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Riau, Alwamen, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau memberikan dukungan penuh untuk implementasi program M4CR. Dukungan juga datang dari berbagai pihak, termasuk lembaga dan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda).
“Program ini diharapkan mampu memperbaiki ekosistem pesisir, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Sinergi berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan rehabilitasi mangrove di Riau,” tutup Alwamen.