Bantul, (JB) – Pendidikan dan teknologi kini dapat berkolaborasi untuk mempermudah kehidupan manusia, termasuk di dunia seni. Hal inilah yang menjadi visi dari Painting Explorer, sebuah kampus seni lukis berbasis daring yang menawarkan peluang belajar tanpa batasan usia atau latar belakang.
Belajar Seni Lukis Tanpa Batas Usia Pemilik sekaligus konten kreator Painting Explorer, Deni Junaedi, menekankan bahwa siapapun dapat belajar seni lukis di kampus ini. Dengan memanfaatkan fitur membership di kanal YouTube Painting Explorer, masyarakat dapat mengikuti perkuliahan dengan fleksibilitas tinggi.
“Kami menyelenggarakan kuliah seni lukis secara daring, tapi hasil karya mahasiswanya dipamerkan secara luring. Ini sangat cocok bagi mereka yang dulu ingin kuliah tapi terkendala biaya atau waktu, bahkan yang kini sudah punya keluarga atau pekerjaan tetap,” kata Deni, Sabtu (25/1/2025).
Tahapan Pembelajaran yang Sistematis Proses pembelajaran di Painting Explorer dibagi ke dalam beberapa tahapan kelas, yang masing-masing dirancang untuk mengasah kemampuan peserta secara bertahap hingga siap berkarya mandiri:
- Kelas Sightseeing (Melihat): Fokus pada observasi visual.
- Kelas Placement (Penempatan): Belajar penempatan elemen gambar.
- Kelas Sketsa dan Still Life: Melatih keberanian garis dengan sketsa spontan dan kecepatan bentuk melalui gambar bentuk.
- Kelas Seni Lukis Elementer: Memahami teknik, material, dan wawasan seni lukis.
- Tingkat Lanjut (Advanced): Peserta mulai menciptakan karya secara mandiri.
Waktu Studi yang Fleksibel Deni menambahkan bahwa sistem pembelajaran daring memungkinkan para mahasiswa untuk menyesuaikan waktu belajar dengan jadwal pribadi mereka. Hingga kini, Painting Explorer telah berhasil meluluskan dua alumnus yang keduanya memiliki cerita unik.
“Alumnus pertama adalah seorang tukang cukur yang melukis dari pengalaman wawancaranya saat mencukur. Ia berhasil menggelar pameran di Galeri Pusat Kebudayaan Bandung. Alumnus kedua berasal dari Wonosobo, berusia 63 tahun, dan juga berhasil menyelesaikan studinya,” ungkap Deni.
Lulus dengan Pameran Tunggal Salah satu keunikan sistem perkuliahan di Painting Explorer adalah tidak adanya batasan waktu studi. Lama belajar ditentukan oleh kemampuan individu untuk berkarya. Seorang mahasiswa dinyatakan lulus jika berhasil mengadakan pameran tunggal dengan minimal 25 karya seni.
“Pendidikan seni lukis di sini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mewujudkan mimpi menjadi seniman, tanpa tekanan waktu dan dengan hasil nyata,” tutup Deni.
Dengan pendekatan inovatif ini, Painting Explorer telah membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan untuk memperluas akses pendidikan seni kepada semua kalangan masyarakat, dari anak muda hingga usia lanjut. (DD)