PEKANBARU (JB) – Pada pagi hari di halaman Kantor Gubernur Riau, suasana berubah menjadi meriah dan penuh sorak-sorai. Setelah kegiatan apel, Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersama bocah viral asal Kuantan Singingi, Rayyan Arkan Dikha, mempresentasikan tarian Pacu Jalur di hadapan seluruh pegawai.
Penampilan singkat tersebut bukan hanya sekadar hiburan, tetapi berhasil menarik perhatian pegawai Pemprov Riau. Para ASN dan beberapa pejabat setempat tampak antusias untuk bergabung dan menirukan gerakan Dikha yang sedang viral melalui tren “Aura Farming” Pacu Jalur.

Ekspresi wajah para ASN mencerminkan semangat riang gembira mereka. Beberapa dari mereka merekam momen tersebut menggunakan ponsel, sementara yang lain bertepuk tangan memberikan dukungan kepada Dikha dan Gubernur Abdul Wahid, yang tampak luwes mengikuti irama.
Musik randai khas Kuansing menggema, di mana gerakan demi gerakan ditampilkan. Dikha sebagai pemandu seolah-olah menari dari atas perahu, sementara Gubernur Abdul Wahid dan pejabat lainnya menirukan gerakan dayung seperti atlet Pacu Jalur.
Bagi banyak orang, momen ini mengingatkan bahwa kecintaan terhadap budaya bisa berasal dari siapa saja, termasuk anak seusia Dikha. Hal ini juga menjadi refleksi penting bagi Pemprov Riau bahwa potensi budaya tidak hanya muncul dalam perayaan resmi, tetapi juga melalui kreativitas generasi muda.
Gubernur Abdul Wahid, dengan senyum bangga, memberikan apresiasi kepada Dikha secara terbuka. Ia mengakui peran penting Dikha dalam memperkenalkan budaya Riau, terutama Pacu Jalur, yang kini dikenal hingga mancanegara melalui media sosial.
“Kami dari semua OPD di Pemerintah Provinsi Riau menyambut Dikha karena beliau telah berjasa memperkenalkan budaya dan tradisi Riau ke kancah internasional,” ujarnya di Halaman Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Selasa (8/7/2025) pagi.
Lebih dari sekadar apresiasi, Gubri Abdul Wahid melihat momen ini sebagai langkah nyata untuk mendekatkan budaya kepada generasi muda. Ia menilai kreativitas Dikha menjadi contoh bagaimana warisan budaya daerah dapat dikemas secara modern sehingga menarik perhatian banyak orang.
“Ini adalah momen yang baik bagi saya sebagai pemimpin untuk mempromosikan budaya dan tradisi Riau,” tambahnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Gubernur Abdul Wahid menobatkan Dikha sebagai Duta Pariwisata Riau. Gelar kehormatan ini menjadi simbol pengakuan dan harapan agar Dikha terus menginspirasi anak-anak muda untuk mencintai budaya daerah.
Tak hanya itu, Gubernur Abdul Wahid juga memberikan beasiswa pendidikan senilai Rp 20 juta untuk Dikha.
“Dikha memiliki jasa besar, untuk itu saya hari ini resmi menobatkannya sebagai Duta Pariwisata Riau. Saya juga memberikan beasiswa pendidikan kepada Dikha, semoga ini bermanfaat untuknya,” kata Abdul Wahid sambil menepuk pundak Dikha.
Selain itu, Gubernur Abdul Wahid mengajak generasi muda untuk berani mengekspresikan kecintaan terhadap budaya daerah melalui media sosial. Ia yakin cara-cara kreatif seperti yang dilakukan Dikha dapat membawa tradisi Riau lebih dikenal secara global.
“Saya berharap langkah ini dapat mendorong generasi muda lainnya untuk ikut mempromosikan budaya daerah melalui berbagai cara kreatif,” tegasnya.
Dengan optimisme, Gubri Abdul Wahid kembali menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung pelestarian budaya. Ia pun mengundang masyarakat dari berbagai daerah untuk menyaksikan kemeriahan lomba Pacu Jalur yang akan dihelat di Tepian Narosa Kuansing pada bulan Agustus mendatang.
“Hari ini hampir semua orang menyadari bahwa tradisi dan budaya berkembang pesat di Riau, terutama pacu jalur. Mari datang ke Riau pada tanggal 20 hingga 24 Agustus untuk menyaksikan lomba pacu jalur di Batang Kuantan, yaitu di Tepian Narosa,” ajaknya penuh semangat.
Ia menjelaskan bahwa viralnya Pacu Jalur kali ini bukan hanya hasil kerja satu pihak, tetapi juga buah kerja keras para konten kreator. Ia mengapresiasi pegiat yang rela berpanasan hingga berjam-jam di sungai demi menghasilkan gambar dan video terbaik.
“Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para konten kreator Pacu Jalur. Berkat mereka, budaya dan tradisi kita dikenal luas oleh masyarakat, bahkan hingga ke luar negeri,” jelasnya.
Sementara itu, bagi Dikha sendiri, hari ini adalah pengalaman luar biasa yang akan selalu diingat sepanjang hidupnya. Dari seorang bocah yang hanya menari di jalur, kini ia telah diangkat menjadi simbol budaya dan kebanggaan Riau.
“Wah, saya sangat senang. Saya tidak menyangka akan bertemu Pak Gubernur dan mendapatkan apresiasi sebagai Duta Pariwisata Riau. Terima kasih, Pak, atas dukungannya,” kata Dikha dengan singkat.