PEKANBARU (JB) – SKK Migas memastikan kelancaran lifting minyak dan gas bumi di penghujung 2024 melalui langkah strategis dan pengawasan intensif. Kepala SKK Migas Djoko Siswanto bersama jajaran manajemen memantau langsung proses ini dari Integrated Operation Center (IOC) di Jakarta, Selasa (31/12).
Dalam pengawasan tersebut, SKK Migas fokus pada kesiapan fasilitas operasi, pemantauan kapal dan jaringan pipa, serta pengelolaan stok di terminal-terminal migas seluruh Indonesia. Djoko menyampaikan apresiasinya kepada para pekerja lapangan yang tetap berdedikasi meski di tengah libur akhir tahun.
“Dengan koordinasi yang solid, kami optimis dapat menjaga kelancaran lifting akhir tahun untuk mendukung target hulu migas yang telah ditetapkan,” ujar Djoko.
Djoko menekankan tiga prioritas utama: keselamatan kerja, keandalan fasilitas, dan optimalisasi lifting. Ia menjelaskan bahwa keselamatan menjadi hal utama dalam setiap aktivitas, keandalan fasilitas harus dijaga untuk mencegah gangguan operasional, dan optimalisasi lifting dilakukan untuk memperkecil kesenjangan antara target dan realisasi.
“Pencapaian lifting di akhir tahun menjadi pijakan penting untuk memulai tahun depan. Entry point yang baik akan mendukung pencapaian target 2025,” tambahnya.
Sebagai bagian dari strategi, SKK Migas mengerahkan personel ke 18 lokasi operasional migas di seluruh Indonesia untuk memastikan kelancaran proses lifting. Djoko juga menegaskan komitmen terhadap target lifting migas 2025 sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), yang terdiri dari 605.000 barel minyak per hari dan 1,005 juta BOEPD gas.
“Berbagai program strategis telah kami susun, termasuk pengeboran masif, stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, hingga penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Improved Oil Recovery (IOR),” jelasnya.
SKK Migas juga akan menerapkan mekanisme reward and punishment untuk memastikan seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) memenuhi target produksi mereka.
Dengan tema “Industri Hulu Migas, Pilar Ketahanan Energi Nasional,” SKK Migas berkomitmen memperkuat sektor hulu migas sebagai fondasi ketahanan energi Indonesia.
“Industri hulu migas adalah motor penggerak ekonomi dan pilar ketahanan energi nasional. Ini adalah tugas sekaligus pengabdian kami kepada bangsa dan negara,” pungkas Djoko.
