PEKANBARU (JB) – Pacu Jalur, festival tahunan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, yang masuk dalam agenda pariwisata Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf, kini melambung menjadi fenomena global berkat viralnya di platform TikTok. Tradisi mendayung perahu panjang ini menjadi sorotan dunia maya melalui tren “Aura Farming”, mengangkat citra budaya Indonesia di kancah internasional.

Dari Sungai Kuantan ke Dunia Maya
Tren Aura Farming, yang populer sejak September 2024, mengangkat momen-momen epik seseorang sehingga terlihat seperti tokoh utama. Dalam konteks Pacu Jalur, video-viral menampilkan gerakan khas pendayung cilik yang dengan percaya diri memutar tangan dan mengayun di atas perahu yang melaju kencang, diiringi lagu “Young Black & Rich” oleh Melly Mike.
Fenomena ini tidak hanya memamerkan keunikan Pacu Jalur, tetapi juga memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda global. Bahkan, pada 2022 lalu, ilustrasi Pacu Jalur karya seniman Wastana Haikal pernah dijadikan Google Doodle untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI.
Makna dan Sejarah Pacu Jalur
Secara harfiah, “Pacu Jalur” berarti perlombaan mendayung perahu panjang. Tradisi yang bermula dari sarana transportasi Sungai Batang Kuantan ini telah berevolusi menjadi ajang perlombaan sejak era kolonial Belanda (1890), awalnya untuk memperingati hari lahir Ratu Wilhelmina. Kini, Pacu Jalur menjadi pesta rakyat dalam rangka HUT RI dan hari besar keagamaan.
“Jalur awalnya digunakan untuk mengangkut hasil bumi dan penumpang. Kini, ia menjadi simbol kebanggaan masyarakat Kuansing,” ujar Kadispar Riau, Haji Roni Rakhmat.
Setiap perahu sepanjang 40 meter membutuhkan biaya hingga Rp100 juta, didanai swadaya masyarakat, dan diawaki 50-60 pendayung. Perlombaan diawali dengan letusan meriam karbit, diikuti aksi tim yang terdiri dari:
– Tukang concang (pemberi aba-aba)
– Tukang pinggang (juru mudi)
– Tukang tari & onjay (penjaga keseimbangan)
Dukungan Pemerintah dan Dampak Viral
Pacu Jalur telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Pemerintah Provinsi Riau mendukung penuh festival ini, termasuk dengan memberikan bantuan Rp575 juta untuk hadiah pemenang pada penyelenggaraan 2024 lalu.
Haji Roni menyambut gembira viralnya Pacu Jalur di TikTok:
*”Ini membuktikan kearifan lokal kita memiliki daya tarik global. Momentum ini bisa mendongkrak pariwisata Riau sekaligus memupuk kebanggaan masyarakat.”*
Ritual dan Nilai Budaya
Pacu Jalur bukan sekadar lomba, tetapi perpaduan olahraga, seni, dan spiritual. Masyarakat percaya kemenangan ditentukan oleh kekuatan batin pawang perahu, terlihat dari ritual khusus dalam setiap tahapan—mulai pemilihan kayu, pembuatan, hingga peluncuran perahu.
Dengan viralnya Pacu Jalur, diharapkan semakin banyak generasi muda yang tertarik melestarikan tradisi unik ini, sekaligus menjadikannya sebagai daya tarik wisata budaya yang mendunia.