Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita

Lomba Pacu Sampan Telaga Air Merah: Pelestarian Budaya dan Penguat Silaturahmi

badge-check


Lomba Pacu Sampan Telaga Air Merah: Pelestarian Budaya dan Penguat Silaturahmi Perbesar

SELATPANJANG – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, secara resmi membuka Lomba Pacu Sampan ke-5 dan Kemah Budaya ke-4 di Kawasan Wisata Telaga Air Merah, Desa Tanjung, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Sabtu (25/1/2025).

H. Asmar memberikan apresiasi terhadap acara tahunan yang diinisiasi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tanjung Mandiri. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Lomba pacu sampan ini bukan sekadar ajang pariwisata, tetapi juga ruang untuk menjalin silaturahmi. Saya sangat mendukung kegiatan ini dan berharap pariwisata di Meranti semakin dikenal secara luas,” ungkap Asmar.

Ia menegaskan pentingnya lomba pacu sampan dalam melestarikan budaya dan olahraga tradisional Melayu, terutama untuk menarik minat generasi muda agar tetap terhubung dengan warisan leluhur.

“Kegiatan ini adalah salah satu upaya melestarikan budaya daerah. Pacu sampan mengandung nilai-nilai luhur seperti kesabaran, keterampilan, dan kerja sama, yang harus diwariskan kepada generasi mendatang,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Asmar juga mengucapkan terima kasih kepada PT Imbang Tata Alam (ITA) yang secara konsisten mendukung kegiatan ini setiap tahunnya. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan untuk mengembangkan fasilitas di kawasan Telaga Air Merah.

“Terima kasih kepada PT ITA yang telah mendukung acara ini. Kami berharap fasilitas di Telaga Air Merah, seperti pembangunan turap di sekelilingnya, terus diperbaiki. Jika dikelola dengan baik, hasilnya dapat digunakan untuk pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah salah satu event terbaik di Meranti, dan saya yakin tahun depan akan semakin baik,” tutur Asmar.

Ia juga mengungkapkan rasa bangga karena telah dua kali membuka lomba pacu sampan di Telaga Air Merah. Menurutnya, keberlanjutan acara ini merupakan simbol penting pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi lokal.

“Banyak hal yang perlu kita benahi ke depan. Namun, dengan kerja sama semua pihak, saya yakin Telaga Air Merah bisa menjadi destinasi unggulan yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung, Muhammad Anas, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian besar yang diraih melalui pengelolaan Telaga Air Merah. Ia menyebutkan bahwa respon positif dari pengunjung mendorong pengelola untuk terus berinovasi dalam promosi dan pelayanan.

Menurutnya, Telaga Air Merah memberikan kontribusi nyata bagi desa, dengan total pendapatan BUMDes tahun 2024 mencapai Rp129.823.000, di mana Rp56 juta berasal dari pengelolaan kawasan tersebut. Pendapatan asli desa (PAD) yang dihasilkan mencapai Rp51.924.000, sementara dana sosial sebesar Rp25.964.000 telah disalurkan untuk berbagai kegiatan, seperti santunan dhuafa, bantuan pendidikan, dan pasar murah selama Ramadan.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan pemerintah, terutama Bupati Kepulauan Meranti,” kata Anas.

Area Manager PT ITA, Bonar Ari Nindito, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung kegiatan yang memberdayakan masyarakat.

“Kami tidak hanya bertugas mencari minyak sebagai devisa negara, tetapi juga mendukung pemberdayaan masyarakat. Kami berharap Telaga Air Merah menjadi contoh pengelolaan pariwisata berbasis komunitas,” ujarnya.

Bonar juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kepulauan Meranti.

“Kami yakin pariwisata berbasis komunitas dapat membantu pengentasan kemiskinan dan menciptakan ekonomi berkelanjutan,” tambahnya.

Lomba pacu sampan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kategori, mulai dari pelajar SMP, SMA, hingga dewasa. Selain peserta lokal, acara ini juga menarik partisipasi dari kabupaten lain, seperti Siak dan Bengkalis.

Selain lomba pacu sampan, panitia juga mengadakan kegiatan unik, seperti lomba mencucuk atap daun rumbia, lomba mewarnai, pelatihan membatik ecoprint, serta program penanaman pohon untuk pelestarian lingkungan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Lapas Bengkalis Perkuat Pemberdayaan Warga Binaan Dalam Ketahanan Pangan

14 February 2025 - 00:54 WIB

Psikologi Klinis Anastasia Satrio: Paparan Gadget Berlebihan Ganggu Kemampuan Berpikir Kritis dan Sosial Anak

12 February 2025 - 13:29 WIB

Eagle Riau Taekwondo Sabet Juara Umum 1 di Riau National Taekwondo Championship

11 February 2025 - 14:00 WIB

Kejuaraan Sepatu Roda Pekanbaru Siap Digelar, Persaingan Piala Bergilir Dispora Makin Sengit

11 February 2025 - 04:58 WIB

Kejuaraan Sepatu Roda

Kopi Keliling di Pekanbaru: Peluang Usaha yang Terus Berkembang

9 February 2025 - 22:59 WIB

Trending on Berita