Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita

Krisis Air Bersih Melanda Dumai, Warga Terpaksa Membeli dan Mengantre

badge-check


Krisis Air Bersih Melanda Dumai, Warga Terpaksa Membeli dan Mengantre Perbesar

DUMAI ( JB ) – Minimnya curah hujan yang terjadi di Kota Dumai telah menyebabkan krisis air bersih di kalangan warga. Banyak masyarakat harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air bersih demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sebenarnya hujan sempat turun, tapi hanya sebentar dan itu pun gerimis, ungkap Bunda Emi (65), warga Jalan MH Thamrin, Kecamatan Dumai Selatan, Jumat (10/1).

Menurut Bunda Emi, sebagian besar warga mengandalkan air hujan sebagai sumber utama air bersih. Namun, dengan minimnya hujan, persediaan air mulai menipis.

“Kalau tidak ada hujan, dari mana kami dapat air bersih? Persediaan yang ada saja sudah hampir habis,” katanya.

Untuk mengatasi kebutuhan, Bunda Emi membeli air bersih dari warga yang menjualnya. Harganya Rp15.000 untuk satu drum biru. Itu bisa bertahan sekitar satu minggu, tambahnya.

Memanfaatkan Sumber Air Gratis

Sebagian besar warga juga memanfaatkan sumber air bersih gratis yang tersedia dari kran Pertamina di ujung Jalan MH Thamrin, dekat pos pengamanan jalan raya Pertamina.

“Kalau stok di rumah habis, kami ambil air di kran ini. Tapi kalau banyak yang ambil, ya harus antre,” ujar Joni (45), warga Jalan Bunga Tanjung.

Aktivitas pengambilan air di kran Pertamina sering berlangsung dari pagi hingga malam hari, menunjukkan betapa pentingnya sumber air tersebut bagi warga yang kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Dampak Meluas

Krisis air bersih ini tidak hanya mempengaruhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga menambah beban ekonomi warga yang harus membeli air secara rutin. Situasi ini semakin mendesak pemerintah setempat untuk mencari solusi jangka panjang, seperti pengelolaan sumber daya air yang lebih baik atau penyediaan bantuan air bersih secara darurat.

Dengan belum adanya tanda-tanda curah hujan yang memadai, warga berharap ada langkah nyata dari pihak yang berwenang untuk mengatasi masalah ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Dongeng “Lomba Lari” Bunda Literasi Riau Tanamkan Semangat Juang Anak-Anak

6 May 2025 - 15:07 WIB

Peringatan Puncak PID 2025, Wujudkan Kesadaran Pentingnya Imunisasi Lengkap

1 May 2025 - 01:51 WIB

PID 2025

Bolu Kemojo Dapur Mak Zai, Cerminan Pemberdayaan UMKM Lokal  RAPP

29 April 2025 - 12:41 WIB

Bolu Kemojo

Menko Polhukam Budi Gunawan Pimpin Apel Nasional Karhutla di Riau, Simbol Kesiapan Hadapi 2025

29 April 2025 - 12:30 WIB

Menko Polhukam

Gubernur Riau dan Kepri Raih Golden Trophy di Ajang Top BUMD Awards 2025

29 April 2025 - 02:55 WIB

Golden Trophy
Trending on Berita