JB – Gempa bumi dengan magnitudo 4.2 mengguncang wilayah Sulawesi Tenggara pada Selasa dini hari (28/1) pukul 00.27 WIB. Berdasarkan data BMKG, pusat gempa berada di darat, sekitar 3,8 km barat daya Lalolae, dengan koordinat 4.06 LS dan 121.78 BT. Gempa ini terjadi di kedalaman yang relatif dangkal, yaitu 5 km.
Dampak Guncangan
Berdasarkan peta guncangan (ShakeMap) yang dirilis oleh BMKG, gempa ini dirasakan di beberapa wilayah dengan tingkat getaran berbeda:
Kolaka dan Kolaka Timur: MMI III-IV (dirasakan cukup kuat, beberapa benda ringan bergoyang)
Konawe dan Konawe Selatan: MMI III (getaran terasa di dalam rumah, seperti ada truk besar yang melintas)
Peta juga menunjukkan bahwa wilayah yang terdampak paling signifikan berada di sekitar Kolaka Timur dan sekitarnya dengan skala intensitas mencapai IV (hijau), yang berarti guncangan cukup terasa oleh banyak orang di dalam rumah.
Analisis dan Imbauan BMKG
Gempa ini tergolong sebagai gempa tektonik yang disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah tersebut. Mengingat kedalamannya yang dangkal, getaran terasa cukup signifikan meskipun magnitudonya tidak terlalu besar.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa ini. Namun, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
BMKG juga mengingatkan bahwa gempa bumi dengan kedalaman dangkal seperti ini berpotensi menimbulkan kerusakan jika terjadi di dekat pemukiman padat. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah percaya pada informasi hoaks yang beredar di media sosial.
Gempa dengan magnitudo 4.2 ini menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap potensi gempa di wilayah Sulawesi Tenggara. Meski tidak menimbulkan dampak besar, fenomena ini menjadi pengingat bahwa wilayah tersebut memiliki aktivitas tektonik yang perlu diwaspadai. Tetap tenang, siaga, dan pastikan selalu mendapat informasi terbaru dari sumber resmi.
