PEKANBARU (JB)– Suasana ceria penuh tawa terdengar di Balai Pelangi, Kediaman Gubernur Riau, Selasa (6/5/2025), saat puluhan anak yatim dan anak dari keluarga kurang mampu berusia 5 hingga 12 tahun antusias menyimak dongeng inspiratif dari Bunda Literasi Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid.
Kegiatan bertajuk “Masak Besar Mie Sagu dan Mendongeng” ini menghadirkan kisah berjudul “Lomba Lari”, yang sarat pesan moral tentang pentingnya percaya diri dan semangat pantang menyerah untuk meraih keberhasilan.

Cerita tersebut berkisah tentang Bear, seekor beruang yang ingin mengikuti lomba lari, namun merasa minder karena tubuhnya yang besar dan kakinya pendek. Ia menganggap dirinya tidak selincah hewan lain. Meski diliputi keraguan, Bear tetap berlatih keras, mulai dari langkah-langkah kecil hingga lari cepat, sambil terus menyemangati dirinya dengan kalimat-kalimat positif.
“Pesan dari dongeng ini adalah pentingnya percaya pada kemampuan diri sendiri. Kadang kita hanya butuh dorongan dan semangat dari lingkungan maupun dari dalam diri untuk terus mencoba dan tidak menyerah,” ujar Henny di hadapan anak-anak.
Dengan gaya bertutur ekspresif dan penuh emosi, Bunda Literasi berhasil membuat anak-anak larut dalam cerita, ikut merasakan perjuangan Bear, hingga klimaksnya: sang beruang akhirnya menang dalam perlombaan karena tekad dan latihan yang konsisten.
Acara dibuat interaktif, anak-anak diajak berperan, menebak alur cerita, hingga menirukan suara hewan, menciptakan suasana menyenangkan sekaligus edukatif. Keceriaan dan gelak tawa menjadi bukti bahwa cerita mampu menjadi media pembelajaran yang efektif dan menghibur.
Menurut Henny, dongeng memiliki dampak besar terhadap perkembangan kecerdasan anak, khususnya dalam aspek kognitif, emosional, dan sosial. “Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang terbiasa mendengarkan dongeng cenderung memiliki imajinasi yang kaya, perbendaharaan kata lebih luas, serta kreativitas yang berkembang,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan mendongeng merupakan bagian dari program literasi yang digagas Pemerintah Provinsi Riau bersama Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Ini sebagai bentuk komitmen dalam menanamkan kecintaan terhadap literasi, lingkungan, dan nilai kemanusiaan sejak usia dini.
“Bunda PAUD dan Bunda Literasi memiliki peran sebagai motor penggerak dan motivator dalam Gerakan PAUD dan Gerakan Literasi di Provinsi Riau,” ungkapnya.
Melalui dongeng “Lomba Lari”, Bunda Literasi Riau ingin menegaskan bahwa dongeng bukan hanya warisan budaya, tetapi juga sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan, pengetahuan, dan kepercayaan diri pada generasi penerus bangsa.