UNGARAN, JENDELABANGSA.COM – Malam Selasa (10/11/2024) menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Kartika Mawar Sari, warga Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Tanggul Sungai Klegung sepanjang 10 meter jebol sekitar pukul 18.30 WIB, menyebabkan banjir bandang yang melanda rumahnya dan ratusan warga lainnya.
“Saya mendengar suara gemuruh keras, dan tak lama air mulai masuk ke rumah. Dalam 10 menit, air sudah setinggi perut dengan arus yang sangat deras,” ungkap Kartika pada Rabu (11/12/2024). Ia langsung menyelamatkan anak-anaknya tanpa sempat menyelamatkan barang-barang lain, termasuk 28 tong aspal dan sepeda motor yang sempat hanyut.

Kartika menyebut kejadian ini sebagai banjir terparah yang pernah ia alami. Sebelumnya, genangan air hanya mencapai mata kaki, tapi kali ini disertai lumpur dan batu-batu besar. Meski begitu, ia dan keluarganya memilih tidak mengungsi. “Kami sempat ke rumah saudara, tapi malamnya kembali untuk menyelamatkan barang-barang. Pagi tadi sudah mulai bersih-bersih dibantu relawan,” ujarnya.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, menyatakan bahwa 249 warga terdampak banjir akibat jebolnya tanggul. Namun, tidak ada warga yang mengungsi secara permanen. “Malam itu warga hanya mengamankan diri sementara, lalu kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.
BPBD kini memprioritaskan pembangunan tanggul darurat untuk mencegah banjir susulan. Selain itu, dapur umum telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan warga yang kesulitan memasak. “Pada Kamis (12/12/2024), kami akan fokus membersihkan material yang masih menutupi jalan dan merusak rumah warga. Masa tanggap darurat akan diberlakukan hingga kondisi benar-benar pulih,” pungkas Alex.
Semoga langkah-langkah penanganan ini dapat segera memulihkan kondisi dan mencegah banjir serupa di masa depan. (NM)