LABOYA BARAT (JB) – Program kebun sekolah di SMP Negeri 1 Laboya Barat, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sukses mengubah pendidikan menjadi lebih produktif. Dengan menanam semangka sebagai tanaman unggulan, sekolah ini berhasil menghasilkan keuntungan ekonomi dan sosial bagi siswa.
Wakil Kepala Sekolah Dedyansyah menjelaskan bahwa potensi tanah di Sumba sangat mendukung pertumbuhan semangka. “Itulah alasan kami memilih tanaman ini,” ujarnya pada Kamis (12/12/2024). Setelah pendampingan dari Agriculture Specialist SurfAid sejak Maret 2024, kebun sekolah berkembang menjadi ladang hortikultura produktif.

Pada panen perdana November 2023, sekolah memanen 400 buah semangka dengan total pendapatan Rp 20 juta. Hasil panen digunakan untuk membeli makanan bergizi bagi siswa, memberikan keuntungan langsung kepada anak-anak, dan sebagian disisihkan untuk tabungan keberlanjutan program.
baca juga TNI AU Evaluasi Pertahanan Siber dan AI dalam Apel Akhir Tahun 2024
Bupati Sumba Barat turut hadir dalam panen tersebut dan membeli hasil kebun senilai Rp 10 juta. Menurut Dedyansyah, siswa dan guru secara bergiliran merawat tanaman, sehingga mereka merasa bertanggung jawab terhadap kebun.
Soalihin, koordinator kebun sekolah, menegaskan bahwa program ini akan terus dilanjutkan meski pendampingan SurfAid berakhir pada 2025. “Bercocok tanam ini memberikan peluang usaha masa depan bagi siswa setelah lulus sekolah,” katanya.
Keberhasilan SMP Negeri 1 Laboya Barat juga menginspirasi sekolah lain, seperti SD Negeri Laboya Barat. Sauce Mauding, kepala SD tersebut, menyatakan bahwa panen perdana semangka menjadi motivasi bagi sekolahnya untuk memulai program serupa.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa kebun sekolah bukan hanya mendukung pendidikan, tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.