Sebanyak 70 Orang di Kentucky, AS Tewas usai Diterjang Tornado Dahsyat Kemendag Cabut Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah Berita Populer: Uji Coba Gage ke Anyer-Kunjungan Wisman 2022 Diprediksi Rendah Bosen Kerja Kantoran? Jadi Atlet MMA Aja! Di Negeri Sawit, Minyak Goreng Tak Terjangkau Belum Punya Mobil saat Merintis Karier, Andre Taulany: Ke Mana-mana Naik Angkot

Berita

Metode Sariswara : Pendekatan Multidimensi Ki Hadjar Dewantara Terhadap Dunia Pendidikan

badge-check


sumber : https://labsariswara.home.blog/profil/ Perbesar

sumber : https://labsariswara.home.blog/profil/

(JB) – Metode Sariswara, yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara, adalah salah satu pendekatan pendidikan unik Indonesia yang menggabungkan seni dan budaya untuk mendidik anak secara holistik. Metode ini tidak hanya berfokus pada pengajaran tembang-tembang tradisional Jawa seperti “macapat”, tetapi juga menggabungkan sastra, cerita, dan seni dalam satu pelajaran.

Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dengan mempelajari tembang macapat, siswa tidak hanya melatih kemampuan bernyanyi, tetapi juga memahami sastra dan cerita. Dengan cara ini, siswa dapat mengasah rasa, pikiran, dan karakter mereka pada saat yang bersamaan. Pendekatan ini juga digunakan dalam pendidikan pra-sekolah “Taman Indria” atau Tamansiswa.

Sariswara tidak hanya mengajarkan teknik bernyanyi, tetapi juga memperkenalkan konsep “sastra-gending”, yaitu pendidikan yang menggabungkan bahasa, seni, dan cerita. Proses pembelajaran ini mengembangkan daya cipta (pikiran), rasa (emosi), dan karsa (tenaga/kemauan) anak secara seimbang.

Pendekatan holistik dan menyenangkan

Sariswara menekankan pentingnya pendidikan seni untuk mengenalkan anak pada keindahan dan kehalusan rasa. Dengan memanfaatkan berbagai indera – pendengaran, penglihatan, gerakan dan perasaan – anak-anak diajak untuk belajar melalui permainan peran yang kreatif dalam suasana yang menyenangkan.

Cerita-cerita yang dimasukkan ke dalam metode ini biasanya diambil dari kisah-kisah kepahlawanan atau sejarah lokal. Cerita-cerita ini tidak hanya memberikan pelajaran sastra, tapi juga nilai-nilai luhur seperti gotong royong, saling menghargai, cinta tanah air, dan berguna bagi sesama manusia.

Menghidupkan budaya dalam pendidikan

Metode Sariswara mencerminkan visi Ki Hadjar Dewantara tentang pengajaran yang selaras dengan budaya bangsa. Dalam suasana belajar yang menyenangkan, anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga membangun karakter dan kecintaan mereka terhadap tanah air. Metode ini menunjukkan bagaimana tradisi lokal dapat menjadi media yang efektif untuk membentuk manusia yang berkepribadian utuh dan berkualitas.

Metode ini penting bagi pendidikan modern, terutama untuk mengajarkan nilai-nilai moral dan budaya kepada generasi muda dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. (DD)

sumber : labsariswara.home.blog

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Lapas Bengkalis Perkuat Pemberdayaan Warga Binaan Dalam Ketahanan Pangan

14 February 2025 - 00:54 WIB

Psikologi Klinis Anastasia Satrio: Paparan Gadget Berlebihan Ganggu Kemampuan Berpikir Kritis dan Sosial Anak

12 February 2025 - 13:29 WIB

Eagle Riau Taekwondo Sabet Juara Umum 1 di Riau National Taekwondo Championship

11 February 2025 - 14:00 WIB

Kejuaraan Sepatu Roda Pekanbaru Siap Digelar, Persaingan Piala Bergilir Dispora Makin Sengit

11 February 2025 - 04:58 WIB

Kejuaraan Sepatu Roda

Kopi Keliling di Pekanbaru: Peluang Usaha yang Terus Berkembang

9 February 2025 - 22:59 WIB

Trending on Berita