PEKANBARU, (JB) – Child grooming adalah proses manipulatif di mana pelaku membangun hubungan yang saling percaya dan emosional dengan seorang anak atau remaja, sering kali melalui kontak tatap muka atau online, dengan tujuan untuk mengeksploitasi anak secara seksual, emosional, atau fisik. Proses ini biasanya dilakukan secara bertahap untuk meminimalkan ketidakpercayaan dari anak dan orang dewasa di sekitarnya.
Ciri-Ciri Child Grooming
1. Pendekatan Personal

Pelaku sering menunjukkan perhatian yang berlebihan, misalnya melalui hadiah, pujian, atau kasih sayang emosional yang intens.
2. Membangun Kepercayaan
Pelaku membuat anak merasa senang berbicara dengan mereka dan mempercayai mereka, sering kali dengan mendiskusikan masalah pribadi atau bertindak sebagai sosok yang mendukung.
3. Memisahkan Anak dari Pengawasan
Pelaku mungkin mencoba memisahkan anak secara fisik atau emosional dari keluarga atau teman.
4. Normalisasi Perilaku
Pelaku mungkin secara bertahap memperkenalkan konten seksual untuk membuat anak tidak peka terhadap perilaku tersebut.
Media yang umum digunakan:
- Online: Media sosial, aplikasi chatting, atau game online sering kali menjadi platform utama karena menawarkan anonimitas.
- Offline: Pelaku dapat bertindak dalam konteks kegiatan komunitas, di sekolah atau di dalam keluarga.
Dampak bagi korban:
Pelecehan terhadap anak dapat menyebabkan trauma psikologis, rasa bersalah, kehilangan kepercayaan diri, dan depresi jangka panjang. Oleh karena itu, penting untuk melaporkan setiap tanda-tanda pelecehan kepada pihak berwenang atau organisasi perlindungan anak.
Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau membutuhkan bantuan, ada banyak sumber daya dan organisasi yang dapat Anda hubungi, seperti Childline, KPAI, atau polisi.
Cara Menghadapi Pelaku Grooming dengan Bijak
Jika kamu mencurigai seseorang melakukan grooming terhadap anak, penting untuk mengambil langkah tegas namun tetap tenang.
1. Sampaikan batasan dengan jelas
Ajak orang tersebut berbicara secara pribadi. Jelaskan batasan yang telah kamu tetapkan untuk melindungi si Kecil dan alasan di balik batasan tersebut.
2. Minta dukungan untuk menjaga batasan
Mintalah mereka untuk mendukung batasan yang telah kamu tetapkan. Orang yang tidak bersalah biasanya akan meminta maaf dan mematuhi batasan tersebut. Namun, jika mereka adalah pelaku, mereka akan merasa terancam dan berhenti mendekati anak.
Mengetahui tanda-tanda child grooming adalah langkah awal untuk melindungi anak mama dari eksploitasi. Jangan ragu untuk mengambil tindakan jika kamu melihat perilaku mencurigakan. Ingat, perlindungan anak adalah tanggung jawab kita semua sebagai orangtua. (DS)